Sabtu, 30 April 2016

Lagi-lagi Untuk Kamu yang Baru Kukenal Kemarin

Lagi-lagi kamu masih terus mengirimiku pesan. Jujur, saya sudah bosan.
Kamu terlalu menganggu saya, dengan segala pesan-pesanmu yang kamu kirim setiap minggunya. Dari awal ingin sekali saya abaikan, tapi saya tidak bisa, saya masih punya sopan santun untuk dijaga. Akhirnya saya balas pesan kamu, lebih lama dari biasanya. Berharap kamu paham, bila saya sudah tak bisa terus-terusan membalas pesan kamu. Untuk yang kedua kalinya, saya ingin jujur lagi. Saya risih, kamu terlalu banyak tanya untuk ukuran orang yang baru mengenal saya. Mungkin maksud kamu adalah agar kamu bisa mengenal saya dengan baik, tapi bukan begitu caranya. Itu hanya akan membuat saya semakin menutup diri untuk dikenali. Awal percakapan kamu masih dalam batas yang wajar, tapi semakin ke sini kamu semakin kurang ajar. Kamu memang tidak merayu layaknya seorang berandalan, tapi kamu terus menganggu dengan menciptakan banyak pertanyaan. Saya tidak suka. Saya juga tidak paham apa tujuan kamu, juga tidak ingin menebak-nebak. Tapi firasat saya, kamu hanya ingin menciptakan rasa dalam hati saya. Sungguh, bila benar seperti itu, saya benar-benar menginginkanmu secepatnya pergi. Saya bukan tujuan yang kamu cari. Hati saya tidak tercipta untuk mudah dicuri. Harusnya saya tidak perlu menulis ini, toh dengan tulisan ini kamu  tidak akan tahu, bila tulisan ini untuk kamu. Kecuali, bila kamu memang sudah mulai sadar, bila saya  mulai tidak bisa diajak sabar, dengan segala yang kau kira membuat saya berdebar-debar. Tapi yang terpenting dalam tulisan ini adalah, saya menyelipkan banyak doa dalam setiap baris dan kata untuk Sang Pencipta, agar kamu segera enyah angkat kaki, bila tujuanmu hanya untuk mencuri hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar