Sebaiknya memang begini. Kita tidak saling
menghubungi. Menciptakan ruang dalam masing-masing hati. Agar tidak ada yang
tersakiti. Dan memang begini bukan tujuanmu, ketika akhirnya kamu memutuskan
beranjak pergi. Menyisakan memori kenangan juga sesak di malam hari.
Setiap cerita yang dieja, masing-masing punya tokohnya. Namun sayangnya, tak semuanya nyata, beberapa tercipta, dari hasil menunggu hujan reda.
Selasa, 31 Mei 2016
Senin, 30 Mei 2016
Mengeliminasi Penyakit Hati
Selasa, 17 Mei 2016
Memeluk Benci, Melepas Sangsi
Selama
11 tahun saya menimba ilmu di sekolah, guru yang paling favorit bagi saya
adalah dia yang hampir selama satu tahun paling benci kehadirannya.
Kamis, 12 Mei 2016
Teman Setia
Pada sepi, kucurahkan
segala lara
Sebab hanya ia yang
bersamaku tanpa jeda
Kemudian, mendekapku
menawarkan asa
Lalu meluruhkan segala
duka
Hingga membuatku lupa
Apa itu makna kecewa
Padanya kuserahkan pula
rasa cinta
Sebab hanya dia yang berjanji
‘kan setia
Hingga akhir masa
Tanpa khianat yang
menyayat rasa
Sepi, jangan kau
tinggalkan aku dengan tega
Hingga nanti ajal sudi
untuk bersua
Dikuasai Kekosongan
Akan
selalu tiba masanya, ketika kita mencapai titik bosan dalam hidup, ketika hidup
hanya mengalir begitu saja, tanpa ada kelokan, atau bebatuan besar yang
menghambat jalan. Kita mungkin akan merasa kosong. Butuh suatu lompatan besar,
setelah sekian lama hanya jalan di tempat.
Masih coba kuusir sisi kosong yang menguasai. Agar mimpiku, segera punya ruang sendiri. |
Rabu, 11 Mei 2016
Cerita Tentang Hujan
Senin, 09 Mei 2016
Orang Ketiga
Minggu, 08 Mei 2016
Dia Pikir Saya Bodoh
Dia
kira saya bodoh, dia kira saya tidak tahu apa-apa, justru dialah yang seperti
itu. Saya tahu semuanya, semua yang dilakukan manusia kurang ajar itu. Dasar
munafik, kau menyembunyikan segalanya, mengganggap segalanya baik-baik saja
setelah kamu melakukannya.
Kamis, 05 Mei 2016
Kawan Siluman
Kita tidak tahu kan apa yang dibalik pintu itu. Bisa jadi ada seorang kawan yang menyambut kita dengan pelukan atau seorang kawan yang menyambut kita dengan pisau tajam. |
Saya tidak tahu harus bilang apa sekarang. Hati saya remuk redam, ketika saya tahu bagaimana kenyataan yang selama ini coba dia sembunyika dari diri saya.
Rabu, 04 Mei 2016
Salam Dari Aku yang Pernah Menyemogakan Kamu Menjadi Imamku
Bagaimana
kabarmu? Semoga selalu dalam lindungan Sang Pecipta.
Lagi-lagi
aku hanya bisa mendoakan kamu di antara sekat jarak yang memisahkan ruang di
antara aku dan kamu. Dalam tulisan ini, aku tak mau menyebut kata kita, karena
aku takut, sebutan “kita” hanyalah ilusi yang kuciptakan sendiri , yang hanya
untuk membahagiaakan diriku sendiri, yang hanya untuk menghibur diriku sendiri,
yang sebenarnya tak ada sama sekali. Selain hanya kosong dan melompong.
Jarak dan waktu tak akan berarti, karena kau akan selalu dalam doaku pada Illahi. |
Selasa, 03 Mei 2016
Sebelum Dekat, Saya Pernah Benci Kamu Sangat Pekat
Hari
ini saya sempat dibuat geli oleh salah seorang kawan dalam sebuah perbincangan
ringan. Beberapa percakapan, sedikit terlupakan, tapi kurang lebih seperti ini.
Dia bilang pada saya, “Aku ingin jadi tokoh dalam tulisanmu,” dia diam
sebentar kemudian berkata lagi, “Benci saja aku!”
Senin, 02 Mei 2016
Untuk Karang yang Selalu Setia Pada Laut
Hari ini, aku sibuk mempersiapkan kejutan untuk kamu, dengan meminta bantuan beberapa teman. Kamu tahu, beberapa dari mereka ada yang bertanya, "Eza? Siapa dia? Laki-laki atau perempuan? Kalau laki-laki, jangan-jangan Kalian TTMan ya?"
Minggu, 01 Mei 2016
Masa-masa Kebodohan
Saya menyesal, lagi. Berulang kali saya lakukan kesalahan, berulang kali pula saya memohon maaf. Semoga Allah masih sudi mengampuni. Walau saya tahu, tanpa saya mintapun Ia akan mengampuni saya.
Langganan:
Postingan (Atom)