Jikalau di setiap
musibah, syukur lebih kudahulukan. Maka musibah yang lain tentu tidak datang
dengan gampang.
Setiap cerita yang dieja, masing-masing punya tokohnya. Namun sayangnya, tak semuanya nyata, beberapa tercipta, dari hasil menunggu hujan reda.
Rabu, 24 Agustus 2016
Selasa, 23 Agustus 2016
Mereka bilang, dia sakit jiwa
Hari ini saya merasakan
banyak emosi yang saling tumpang tindih. Perasaan marah, sedih, kecewa juga
sekaligus terenyuh.
Minggu, 21 Agustus 2016
Ke(Nanga)n
“Ada
Nanga dalam hidup Ken. Namun, sekarang semua itu tak lebih dari sekedar
kenangan.” Tulisku di buku catatan kecil, tempat
aku biasa menulis racikan kopi baru yang biasa kutawarkan pada pengunjung
kedai.
Nanga tetap menjadi
segelas kopi luwak favoritku. Segelas
kopi istimewa, yang punya caranya sendiri, untuk membuatku jatuh cinta tanpa
henti, dengan candu aroma ya yang membuat hatiku terus bergelora.
Tidak peduli, walau ia
sekarang justru meminta jus ketika berkunjung ke kedai kopiku.
Kamis, 18 Agustus 2016
Rabu, 17 Agustus 2016
Aku Lelah juga Jengah
Malam tadi
aku sulit tidur. Sebab setiap aku menutup ataupun membuka mata, pikiranku selalu tertuju pada
kamu. walaupun sudah aku alihkan sekuat tenaga. Ujung-ujungnya tetap di kamu.
Aku lelah.
Juga jengah.
Selasa, 16 Agustus 2016
Luka yang Tersembunyi dalam Rasa
Bagaimana
takdir bisa semenggelikan ini? Ketika saya begitu percaya bila pertemuan kita
bukanlah keisengan belaka, melainkan cara Allah mempertemukan kita untuk saling
menjalin asa.
Senin, 15 Agustus 2016
Pariwisata Indonesia Iku Ala
Saben wulan, Adot lan Dono remen banget dolan menyang
panggon-panggon pariwisata kang apik ing Indonesia, kaya Gunung Bromo, Gunung
Merapi, Gunung Semeru, Danau Toba, Pantai Kuta, Pantai Lovina lan
sakpanunggalane.
Hari kedua.
Mulai kemarin,
aku coba untuk mengasingkan diri. Mengobati hati yang penuh dengan duri. Tapi aku gagal, tepat di percobaan hari
kedua. Rindu datang menggila, menghalalkan segaa cara untuk mencarimu,
menemukan asa.
Rabu, 03 Agustus 2016
Selasa, 02 Agustus 2016
Senin, 01 Agustus 2016
Hujan dan Kenangan yang Baru Datang
Kemarin aku di sana, dibalik jendela menunggu kamu tiba. |
Hari ini di tempatku hujan lagi. aku sebal, setengah mati. Kenangan itu pasti akan datang lagi. Tapi hujan datangnya dari Tuhan. Seharusnya segala hal yang datang dari-Nya disyukuri. Iya. Seharunya aku lebih mendahulukan syukurku daripada amarahku.
Lalu,
bagaimana dengan kotamu? Aku harap juga sama. Agar kita dapat menikmatinya
bersama, walau aku tahu kamu tak punya kenangan apapun tentang hujan apalagi
tentang aku. Haha miris. Tapi betul begitu bukan?
Langganan:
Postingan (Atom)