Namaku Rindu. Aku
terlatih untuk menunggu. Namun terkadang juga tertatih. Sebab tak kuasa menahan
luka hati yang perih.
Aku akan selalu ada. Walau
terkadang di sana tak tersedia asa. Tapi tak apa. Sebab aku telah mengikatnya
dalam rangkaian doa. Yang selalu tersemogakan dalam sujud panjang kepada Sang
Pencipta.
Namaku Rindu. Aku selalu
membelenggu hati mereka yang penuh candu untuk bertemu. Sebab dari aku mereka tahu. Cinta terkadang
tak melulu harus menunggu. Mereka butuh aksi untuk membuatku terbasmi dalam
kalbu.
Namaku Rindu. Aku mungkin
bisa menjadi virus mematikan untuk dirimu. Sebab hadirku dapat membuatmu
kehilangan nafsu. Untuk makan atau bahkan untuk hiduppun kau tak mau. Tapi aku
virus yang baik, akan kuberitahu ramuan yang mujarab; sebuah pertemuan, walau
sekejap sudah cukup membuatku lenyap.
Namaku Rindu. Adaku
mungkin bisa jadi surga atau neraka bagimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar