Kamis, 14 April 2016

Bukan Dari Pungguk yang Merindukan Rembulan. Tapi Dari Aku yang Merindukan Kamu Pulang.


Berapa lama lagi aku harus menunggu?
"Walaupun Rindu Aku Tak Kan Mencarimu."



Iya sungguh. Biarkan rinduku terus berdarah-darah, melihat kamu jauh terpisah. Walau siang malam aku sudah resah. Tapi aku yakin, suatu saat kamu akan pulang menghapus gelisah.

Saya rindu kamu. Sejak tiga tahun lalu. Tapi getarnya tak lagi sama seperti dulu. Entah bagaimana bisa seperti itu. Mungkin hatiku sudah jemu, menanti lamanya kepulangan kamu.

Orang bilang, obat rindu adalah sua. Lalu apakah rindu itu luka? Jika iya, berarti luka ini sudah begitu parah sakitnya. Hingga sekarang mati rasa. Sebab sekarang, tak lagi dapat kurasa getarnya.

Dulu, aku memang menyebut dirku perindumu. Tapi itu dulu. Ya lagi-lagi tulisan ini tentang masa dulu.  Tapi tetap, aku tak bisa menyebut ini masa lalu. Sebab masih kuharapkan kamu menjadi masa depanku.

Mungkin di hatiku masih tersisa rasa. Sebab setiap hujan tiba. Bayangmu memenuhi diriku dengan sempurna. Lalu jika begini, bagaimana aku bisa lupa. Bagaimana aku tak rasakan rindu yang menggila.

Ajari aku cara melupakanmu. Membuang kamu dalam ingatanku. Karena seberapaun jauhnya jarak aku dan dirimu. Itu tidak akan menghapus apapun tentang kamu.

Tapi itu dulu. Kamu mungkin termangu. Bagaimana aku sanggup menghilangkan bayang-bayangmu.  Bukankah sudah kukatakan, “Walaupun rindu aku tak kan mencarimu.”

Sebab saya yakin kamu akan pulang pada waktunya. Bila tak pulangpun aku juga akan berusaha. Menahan diri untuk meminta bersua. Mungkin merana awalnya. Tapi tidak apa.

Segala yang baik akan datang tepat masanya. Begitupun juga aku yang sering menyemogakan dirimu dalam doa.

Kamu tak perlu pulang lebih cepat dari waktunya. Biar Tuhan yang Maha Kuasa, yang mengaturnya. Atau mungkin Tuhan sedang menyiapkan yang lebih baik untuk kita.

Jika akhirnya nanti kamu akan atau tidak kembali. Saya akan berusaha menabahkan hati. Juga tak akan saya tutup pintu hati ini. Selama kamu adalah yang Tuhan janjikan untuk menemani saya hingga mati.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar