Dear Allah, saya
sudah pernah serapuh ini sebelumnya. Setelah kemudian saya bangkit dan “lahir” kembali menjadi manusia baru.
Ya saya selalu
berenkarnasi, walau dalam
islam, istilah tersebut tidak pernah ada.
Tapi saya selalu yakin, bahwa layaknya iman,
semangat selalu bisa diperbarui.
Sungguh, saya
tidak mau kegagalan yang banyak menimpa saya beberapa hari ini, membuat saya
lupa syukur kepada-Mu.
Hari ini saya menerima berita
kegagalan saya yang pertama, yang entah bagaimana kemudian meluluhlantakkan hati
saya.
Kemudian berita
kegagalan datang lagi, di hari yang sama.
Dan di hari yang
sama ini pula, masalah baru tiba.
Sungguh,
bagaimana bisa Engkau secinta ini padaku? Pada hamba yang justru terkadang
tidak paham, bahwa segala cobaan yang Kau datangkan, adalah bukti rasa
sayang-Mu,
Memang saya
lelah. Beberapa kali ingin menangis, tapi saya pikir terlalu lama bersusah hati
memang tidak pernah baik. Saya tahu, justru hal tersebut menghabiskan energi
saya, merenggut waktu saya, yag seharusnya saya pakai
untuk memberi banyak manfaat kepada seitar saya.
Tapi saya
benar-benar lelah, hari ini dan entah sampai kapan. Walau besok, mau tidak mau
saya harus kembali ke rutinitas saya yang sebelumnya, memaksakan diri.
Ah, sungguh
sekarang setelah sampai pada baris ini, saya justru semakin merasa banyak beban
lagi yang mendekap saya. Mereka seperti enggan lepas, enggan memberi saya ruang
untuk bernafas, lalu seperti membiarkan saya mati membusuk dalam keputus asaan.
Allah, Tuhanku,
tempat aku mengadu, bantu aku, hambamu yag bahkan untuk bersyukur akan nikmatmu
masih lupa melakukannya kepada-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar