Saya tidak tahu, kenapa hari ini hidup saya terasa
berat sekali. Seperti ada ribuan kilo gram bola besi yang menindih dada saya.
Saya benci perasaan ini.
Kenapa kebahagiaan saya bisa sesederhana itu
terenggut, hanya karena dia tidak membalas pesan saya. Hanya karena saya
menganggap dia mengabaikan saya. Dan hanya-hanya lainnya yang justru membuat
saya semakin resah luar biasa.
Oh kenapa saya bisa segila ini? Kenapa kewarasan
saya hilang kembali, setelah sekian lama coba saya jaga dan tak membiarkan
siapapun merenggutnya.
Kenapa hanya karena dia, otak saya bisa seliar ini,
penuh dengan pikiran negatif, yang menggerogoti akal sehat saya sendiri.
Saya ingin berteriak keras sekarang. Menyebut namanya. Mengutukinya juga
bila perlu-walau sebenarnya sebarapapun kesalnya saya, saya tidak ingin
melakukan itu- tapi entah kenapa untuk yang ini saya ingin melakukan
pengecualian.
Busuk. Kurang ajar. Bagaimana bisa dia mempermainkan
hati saya begini gampangnya.
Ah, padahal saya baru dekat dengannya.
Apa dia memakaikan
guna-guna kepada saya?
Oh God! Aku benar-benar ingin mengeluarkan sumpah
serapah itu sekarang.
Tapi tidak. Itu kasar. Itu Kau benci.
Beruntung.
Perasaan takutku kepada-Mu, lebih besar dari
perasaan sebalku.
Sudah. Lebih baik saya tutup tulisan ini. Saya ingin
segera pulang, dan tidur di rumah.
28916
Tidak ada komentar:
Posting Komentar