Selasa, 28 Januari 2020

Hai, aku kembali lagi.



Hi, long time no see you.
Terakhir aku berkunjung ke sini kapan ya?
Coba aku lihat.
Oh bulan Februari, tahun duaribu delapan belas. Lama juga ya.
Entahlah. Apa kemampuan meramu segala perasaan ini masih akan sama. Tanganku sedikit kaku. Pikiranku bahkan seperti tak lagi mampu merangkai kata-kata yang sesuai rima.
But its good to be back.
Hello!

Selasa, 13 Februari 2018

Dear you.

Akan selalu ada yang menjatuhkanmu, tidak peduli sekokoh apapun, tembok besi yang  kamu bangun, di sekeliling hatimu. Mereka yang benci, akan terus melukai. Mereka yang suka, akan meluangkan waktunya untuk mendengarkan kita bercerita.
Dari semua luka yang ada, tangis yang tak kunjung reda, kita akan sambil menyeleksi satu-satu, mana yang memang benar-benar berusaha untuk terus ada di sisi kita, atau yang hanya pura-pura peduli, untuk  menjadi pantas saja, karena menyebut dirinya sendiri adalah teman kita. Padahal kita tidak menganggapnya begitu.

Rabu, 13 Desember 2017

Judulnya hehe

Aku paling tidak bisa mentolerir yang namanya penghianatan. Sekali aku dikhianati, maka tandanya kamu sudah melukai seluka-lukanya, kepercayaan yang aku beri.

Minggu, 03 Desember 2017

Melepas Kenangan yang telah Kebas, Juga Hatimu yang Lebih Dulu Hempas



Aku banyak tersenyum hari ini. Bukan karena aku sedang bahagia. Tapi baru saja, aku beranikan diri, mengunjungi kenangan kita yang telah (hampir) mati. Tentang pesan-pesan tanpa makna, yang justru membuat aku sudah tidur menjelang malam tiba.

Kamis, 23 November 2017

Sedang Tidak Rindu Rumah


Akhir-akhir ini, aku merasa, rumah tidak lagi benar-benar menjadi prioritas awal, saat hari libur tiba. Entahlah. Aku merasa, tidak ingin kembali. Aku tak mengatakan, ingin bebas dari mereka, atau tidak merindukan mereka. No. I still being part of them.

Minggu, 15 Oktober 2017

Sepotong Cerita dari Dordia bersama Angkatan Psikologi 2017


Malam ini, aku putar lagi lagu dari Mike Mohede-Semua untuk Cinta. Lagu yang kami nyanyikan di depan api unggun, seusai sesi heart to heart.
Memoriku kembali ke hari itu. Hari dimana akhirnya aku memutuskan untuk bercerita, dengan orang-orang yang sebenarnya masih asing bagiku. Kami baru mengenal kurang lebih 3 bulan lalu.
Awal-awal aku sempat berkata, “Aku bukan tipe orang yang mudah membagikan cerita hidupku. 5 atau bahkan 10 tahun, kamu mengenalku, kamu mungkin tidak akan tahu bagaimana diriku yang sebenarnya.”

Kamis, 09 Februari 2017

Saya putuskan untuk tidak memberi judul pada postingan ini.



Dua hari yang lalu saya nonton film Ngenest.
Film ini jika dilihat, sekilas yang tampak adalah mengenai keinginan Ernest menuangkan keresahannya, yang sering diperlakukan berbeda hanya karena dia keturunan etnis China.
Tapi dibanding itu, saya pikir, film ini memiliki makna lebih dalam.